Tuesday, February 24, 2015

Icit



Aku berlari disekitar tempatku yang beralasakan sekam. Aku berlari berputar-putar dan terkadang memijak tubuh temanku. Hingga tiba-tiba aku mendengar suara yang cukup besar menghampiri kandangku. Setumpuk pelet menghampiri tubuhku yang kecil. Ini adalah waktu yang sangat kusukai karena aku bisa kembali mengisi perutku yang kosong. Sebelumnya, perkenalkan namaku Icit. Aku adalah seekor hewan pengerat yang biasa orang memanggil makhluk sepertiku dengan sebutan mencit. Aku tinggal di dalam kandang yang biasa orang gunakan untuk menyimpan kue atau donat.

 Aku tinggal bersama empat temanku. Ocit, itu adalah nama temanku yang memiliki tubuh yang paling kurus diantara kami. Karena tubuhnya yang terlalu kurus, dia sering menjadi bulan-bulanan kami ketika kami memperebutkan kebutuhan hidup seperti makanan atau minuman. Pernah aku melihat dia berusaha keluar dari kandang dengan menyelinap lewat ventilasi udara yang ada dikandang. Teman-temanku yang lain tidak menyadari jika Ocit sedang berusaha kabur. Aku mendekati Ocit secara perlahan. Ocit menahan nafasnya sekuat tenaga agar tubuhnya tidak terisi udara sehingga tubuhnya semakin kurus. Pelan tapi pasti, Ocit berhasil keluar dari kandang. Namun, ketika Ocit baru saja keluar, tiba-tiba seorang manusia menggunakan jubah putih datang menghampiri kandang kami. Hentakan langkah manusia itu membagunkan teman-temanku yang lain. Kemudian manusia tersebut menangkap Ocit, lalu kandang kami dibuka dan mengembalikan Ocit ke dalam kandang bersama kami lagi.

No comments:

Post a Comment