Sunday, December 18, 2016

Sedang Apa dan Dimana


EKSPRESI RINDU


Rangkaian ini ku berikan untukmu, untukmu yang saat ini aku tidak tahu dimana keberadaanmu, siapa namamu, bagaimana keadaanmu, nasabmu, bahkan parasmu juga aku tak tahu. Untukmu belahan jiwaku, yang aku tahu bahwa namaku dan namamu telah tertulis di langit ketujuh. Aku tidak tahu apakah kita pernah dipertemukan atau tidak sebelumnya, tetapi yang aku tahu bahwa pertemuan yang halal dan diridhoi Allah SWT adalah pertemuan terindah yang akan selalu dikenang.

Untukmu belahan jiwaku yang sekarang aku tak tahu dimana keberadaanmu, populer adalah suatu keadaan dimana Allah SWT sedang menutupi aib-aib hambanya ketika masih di dunia. Jika kau (re:belahan jiwa) jadikan populer sebagai landasanmu memberikan hidupmu kepadaku, aku mohon maaf, maka tidak pernah dipertemukan antara kita adalah hal yang lebih baik karena ketika kita memenuhi setengah agama ini dan mulai menjalaninya dalam keadaan seperti itu, kau akan terus mengalami kekecewaan tiada henti. Aib-aib yang kau temukan setiap harinya mengikis hatimu hingga hari-hari kita akan dipenuhi oleh rasa kecewa dan nuansa negatif selalu. 

Untukmu belahan jiwaku yang aku tidak tahu dimana keberadaanmu sekarang, dalam doa terus ku haturkan kebaikan untukmu, kelapangan hati dan rezeki untukmu, dan limpahan ilmu untukmu saat ini. Kau adalah madrasah pertama dan terbaik untuk anak-anak kita kelak. Adalah tanggung jawabku untuk memelihara kebaikan kita namun aku mohon kepadamu untuk membantuku dengan menjadi madrasah terbaik untuk anak-anak kita. Kau adalah ibu untuk generasi terbaik kita. Tumbuh kembang mereka, agama mereka, kebaikan perilaku adalah cerminan kita dari mereka.

Untukmu belahan jiwaku yang aku tidak tahu dimana keberadaanmu sekarang, setiap harinya nanti kau akan mendapati ku penuh dengan misteri karena aku memiliki kesulitan dalam menjaga konsistensi kebaikan, maka dari itu wahai belahan jiwaku, bantu aku, ajakku aku, nasehati aku, tegur aku jika kau dapati tubuh ini lalai dalam kehidupannya. 

Untukmu belahan jiwaku yang aku tidak tahu dimana keberadaanmu sekarang, maafkan aku jika ketika mulai kehidupan yang setengah agama kita telah terpenuhi nantinya dan kau dapati aku belum mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu dan kita. Maka dalam ketidakmampuanku, aku terus berusaha dan berdoa kepada yang Maha Mulia dan Perkasa untuk memberikan kecukupan atas kebutuhanmu dan memenuhinya dengan hal yang terbaik.

Untukmu belahan jiwaku yang aku tidak tahu dimana keberadaanmu sekarang, rasa cemburuku adalah nikmat yang Allah berikan sebagai tanda bahwa kasih sayangku kepadamu masih mengalir. Cemburuku kepadamu bagaikan rengekan anak yang tiada henti. Ketika aku cemburu, mungkin nanti akan kau dapati aku mendadak berbeda dihadapanmu. Tegur aku ketika cemburu itu terus menyala, hentikan lebih cepat dengan mengembalikan kepercayaanku kepadamu. Karena jika cemburu itu dibiarkan menyala, maka akan mudah sekali kekecewaan tersulut dalam hati ini.

Untukmu belahan jiwaku yang aku tidak tahu dimana keberadaanmu sekarang, dunia ini adalah persinggahan yang aku tidak tahu apakah Allah SWT memberikan kesempatan kita untuk dipertemukan. Tetapi akhirat itu kekal.

Untukmu belahan jiwaku yang sekarang aku tidak tahu kau sedang apa dan dimana, maaf kan aku jika disaat perjalan, kau dapati aku kurang memperhatikanmu, mendengar setiap celotehan dan curahan hatimu, maaf kan aku. Aku juga akan berusaha agar hati dan indera tubuh ini mampu menerima itu semua. Karena memang posisiku dalam kondisi perjalanan itu adalah tempat yang baik jika kau ingin mencurahkan isi hatimu. Karena aibmu juga aibku, masalahmu adalah masalahku juga, dan kebaikanku adalah kebaikanmu juga.

Untukmu belahan jiwaku yang sekarang aku tidak tahu kau sedang apa dan dimana, perubahan terbaik untuk kita bukan berubah tak beraturan, tetapi perubahan terbaik utuk kita adalah berani tumbuh bareng. Cinta itu akan kita pelihara dan kita semai hingga akarnya tertancap kokoh, daunnya rimbun meneduhkan, dan buahnya bermanfaat bagi sesama.
Lindugan dan Karunia-Nya adalah hal tebaik untuk kita wahai belahan jiwaku yang sekarang aku tidak tahu kau sedang apa dan dimana.

Sunday, November 27, 2016

Potensi Teripang Sebagai Sumber Bahan Obat dan Nutraceutical

[POTENSI TERIPANG]

-) Teripang memiliki 54 species di data per tahun 2015
-) Jumlah produksi tahun 2014
a. Wilayah Sumatera 442 ton
b. Wilayah Jawa 1300 ton
c. wilayah Kalimantan 599 ton
d. Wilayah Sulawesi 937 ton
e. Wilayah Nusa Tenggara 521 ton
f. Wilayah Papua dan Maluku 1629 ton
-) Total Ekspor Teripang Indonesi
a. 905,2 ton per tahun 2012
b. 947,6 ton per tahun 2013
c. 1153,2 ton per tahun 2014
d. 1231,6 ton per tahun 2015
-) Kandungan Gizi Teripang
a. 19 jenis Asam Amino
b. 5 jenis Sterol
c. 25 jenis vitamin
d. 59 jenis Asam Lemak
e. 10 jenis Mineral
f. 9 jenis Karbohidrat
-) Efek Farmakologi
a. Antiinflamasi
b. Antiplatelet
c. Antioksidan
d. Antitumor Serviks
e. Antidiabetes
f. Imunomudelator
g. dll

Sumber :
Suryaningrum, Theresia.2008.Teripang : Potensi Sebagai Bahan Nutraceutical dan Teknologi Pengolahannya
Pustek Kelautan UGM.2013. Peluang dan Tantangan Organisme Laut Sebagai Sumber Obat Masa Depan.

#InfografisTeripang
Teripang Infographic

Tuesday, June 21, 2016

24 HOURS IN BALI


Setelah kami mengikuti rangkaian acara di Universitas Jember, kami awalnya hanya bercanda-canda untuk berencana melanjutkan perjalanan ke Bali. Sampai pada siang hari itu, kami berbicara serius untuk mempertimbangkan dan mematangkan keberangkatan ke Bali. Sore itu kami mengumpulkan seluruh info terkait transportasi ke Bali. Kemudian setelah Maghrib, kami bergerak dari Terminal Jember menuju Denpasar. Kami berangkat menggunakan bus ekonomi. Dimulai perjalanan dari terminal Tawang Alun pukul 20.30 wib.
Perjalanan terus dilalui. Udara dingin malam Jawa Timur terus berhembus, ditambah lagi daerah yang kami lewati adalah daerah dataran tinggi. Beberapa jam kemudian, kami tiba di Banyuwangi dan masuk ke Pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk. Kami mulai menyeberang menggunakan kapal feri pukul 00.30 wib. Ketika bus telah parkir di dalam kapal feri, aku bersama teman-temanku turun dari bis dan bergerak menuju ruang khusus yang disediakan oleh kapal untuk para penumpang. Aku dan teman-teman kelaparan saat tiba di ruang tersebut. Untunglah Ari membawa bekal yang telah disiapkan ketika masih di Jember. Lalu kami makan sebentar, setelah makan kami berkeliling kapal sembari menikmati udara laut pada malam yang dingin dari atas kapal. Tak tahan dengan dinginnya udara, aku masuk ke dalam ruang penumpang dan istirahat sampai kapal bersandar di Pelabuhan Gilimanuk.
Setelah tiba di Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 02.00 wib, kami disuruh kembali masuk ke dalam bus yang kami tumpangi. Saat bus telah keluar dari kapal Feri, kami harus melewati portal keamanan di Pelabuhan Gilimanuk. Penumpang-penumpang disuruh turun untuk melakukan pemerikasaan identitas oleh pihak keamanan pelabuhan. Setelah pemeriksaan selesai, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju Terminal Ubung. Selama diperjalan aku hanya terjaga sementara, selanjutnya aku tertidur sampai tiba di Terminal Ubung. Pukul 06.00 wib, kami tiba di terminal Ubung. Lalu kami turun dan berjalan menuju area tunggu penumpang untuk menunggu sahabat kami yang sudah kami hubungi di awal untuk menemani kami selama di Bali. Beliau adalah Mbak Elisa. Beliau adalah mahasiswi Universitas Udayana Jurusan Sosiologi. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kebaikan pribadi seorang mbak Elisa. Saat kami tiba di Terminal, kami diajak untuk istirahat beberapa saat di tempat yang memang sudah beliau sediakan. Sampai di paviliun tersebut, kami langsung istirahat dan membersihkan diri serta bersiap-siap untuk memulai “Journey Bali”.
Awalnya kami berbincang-bincang terkait tempat-tempat yang bisa dikunjungi di Bali. Lalu Mbak Elisa menceritakan bahwa untuk menelusuri semua tempat dengan puas butuh waktu satu minggu sementara kami hanya memilki waktu 24 jam di Bali. Mbak Elisa sangat terkejut karena mengetahui kami hanya memiliki waktu yang terbatas. Tanpa buang waktu, kami diajak untuk memulai perjalan menuju Pantai Pandawa. Kami menggunakan sepeda motor menuju Pantai Pandawa. Kami bergerak melewati Tol Nusa Dua-Benoa. Lalu kami singgah ke Puja Mandala.
Vihara

Areal Parkir dan Menara Pura

Gerbang Pura


Puja Mandala adalah komplek bangunan yang berisi Rumah ibadah. Namun, yang menarik adalah ada 5 rumah ibadah yang ada di komplek ini dan setiap rumah ibadah mewakili agama yang ada di Indonesia. Ada mesjid , pura, gereja katolik, protestan, dan vihara. Pengunjung yang hadir juga beragam dan semoga komplek rumah ibadah ini sebagai simbol perdamaian ditengah kemajemukan masyarakat di Indonesia.
Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Pandawa. Beberapa saat kemudian, kami tiba di Pantai Pandawa. Awalnya aku sangat ingin mandi di pantai pandawa. Namun, karena hari sangat terik dan panas, aku mengurung niatku untuk merasakan air laut di pantai pandawa. Kami mulai menjelajah pantai. Menurut Mbak Elisa, Pantai Pandawa belakangan ini mulai dilirik banyak wisatawan karena keindahan yang dimilikinya dan ombak yang keren karena beberapa tahun sebelumnya, pantai pandawa ini sepi dan hanya masyarakat lokal saja yang tahu. Sekarang, tidak hanya wisatawan lokal yang mejeng disini, wisatawan mancanegara juga sudah banyak. Kami berkeliling pantai, ku lihat ombak kejar-kejaran, semilir angin pantai dan cuaca yang sangat cerah. Kemudian kami rehat sejenak di suatu sisi pantai di bawah pondokan. 

Pandawa Pic 1

Pandawa Pic 2

Pandawa Pic 3

Pandawa Beach

Foto Bareng
Ari (kiri) Arung (kanan) Penulis (tengah)
Setelah puas menikmati Pantai Pandawa, kemudian kami bergerak menuju Kampus Udayana. Kami sholat dzuhur sebentar dekat kampus udayana dan kemudian masuk ke dalam areal kampus. Kami berhenti di depan Biro Rektor Udayana, kemudian kami berkeliling dan kemudian bergerak kembali untuk mencari makan siang. Kami diajak oleh Mbak Elisa untuk mencicipi Ayam Betutu. Kami penasaran, lalu kami singgah di salah satu warung makan dan makan ayam betutu. Kemudia kami menyantap ayam betutu di temani sambal mata khas Bali. 
Kata Mutiara di Universitas Udayana

Gedung Rektorat Udayana

Ged.Rektorat Udayana Pic 2
Setelah selesai makan siang, kami bergegas menuju pantai Kuta. Kami melanjutkan perjalanan menyusuri kota dan akhirnya kami sampai di Panta Kuta. Awalnya, aku melihat-lihat bagaimana kondisi airnya, setelah melihat kondisinya aku langsung menceburkan diri ke air laut. Terasa sejuk ditemani semilir angin sore di Pantai kuta. Setelah puas berenang di Pantai, aku membersihkan badan dan bersiap-siap menikmati sunset di pinggir pantai. Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan. Sungguh Maha Kuasa Dia yang telah menciptakan dunia beserta isinya. Nikmat yang tak dapat ditulis walau batang-batang pohon sebagai pena dan seluruh air laut menjadi tintanya.
Kuta Beach Pic 1

Kuta Beach Pic 2

Kuta Beach Pic 3

Sunset Kuta Beach


Setelah hari mulai gelap, kami melanjutkan perjalan untuk mencari makan malam. Kami di ajak ke Mi Level di denpasar. Aku pesan yang paling pedas karena aku suka pedas, awalnya aku merasa biasa saja menyantap mi tersebut, namun beberapa detik kemudian efek pedasnya mulai membara. Pedas banget...., sangat menarik malam itu, apalagi ditambah dengan sate lilit yang unik. Setelah kami selesai makan malam, kami kembali ke paviliun dan istirahat. Esoknya kami pamit untuk pulang kepada Mbak Elisa. Kami sangat berterima kasih sudah ditemani seharian, kami juga mohon maaf apabila kami nakal dan ada tingkah yang kurang berkenan. Lalu kami berangkat menuju Bandara Juanda untuk terbang ke Medan. 
Foto Bareng Mbak Elisa (paling kanan)

Foto Bareng
[]

Sunday, June 19, 2016

VAKSIN CAMPAK


VAKSIN CAMPAK
Oleh Gita Perdana
(19 Juni 2016)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di seluruh dunia yang meningkat sepanjang tahun. Pada tahun 2005 terdapat 345.000 kematian di dunia akibat penyakit campak dan sekitar 311.000 kematian terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun. Pada tahun 2006 terdapat 242.000 kematian karena campak atau 27- kematian terjadi setiap jamnya  (WHO, 2007). Kematian campak yang meliputi seluruh dunia pada tahun 2007 adalah 197.000 dengan interval 141.000 hingga 267.000 kematian dimana 177.000 kematian terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun.  Lebih dari 95% kematian campak terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dengan infrastruktur kesehatan lemah (WHO, 2008).
Di Dunia diperkirakan setiap tahun terdapat 30 juta orang yang menderita campak. Pada tahun 2002 dilaporkan kematian campak di dunia sebanyak 77.000 dan 202.000 diantaranya berasal dari negara ASEAN serta 15% dari kematian campak tersebut dari Indonesia. Tahun 2005 diperkirakan 345.000 kematian di seluruh Dunia, yang terbanyak terjadi pada anak-anak (Depkes, dalam Hartati, 2008). 
Indonesia pada saat ini berada pada tahap reduksi dengan pengendalian dan  pencegahan kejadian luar biasa (KLB). Tingkat penularan infeksi campak sangat tinggi sehingga sering menimbulkan KLB. Jumlah kasus campak menurun pada semua golongan umur di Indonesia terutama anak-anak di bawah lima tahun pada tahun 1999 s/d 2001, namun setelah itu insidence rate tetap, dengan kejadian pada kelompok umur   < 1 tahun dan 1-4 tahun selalu tinggi daripada kelompok umur lainnya. Pada umumnya- KLB yang terjadi di beberapa provinsi menunjukkan kasus tertinggi selalu pada golongan umur 1-4 tahun (Depkes, 2006). 
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009, jumlah kasus campak di Sumatera Utara tertinggi di antara kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) lainnya. Data jumlah kasus dan angka kesakitan PD3I tahun 2008 menunjukkan penyakit difteri (0 kasus), pertusis (86 kasus), tetanus (2 kasus), tetanus neonatorum (5 kasus), campak (2.917 kasus), polio (12 kasus) dan Hepatitis B (64 kasus).
Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program pencegahan dan pemberantasan penyakit, yang salah satu sasarannya untuk mencapai Universal Child Immunization (UCI) atau imunisasi bagi semua anak pada tahun 2010 sampai di tingkat desa. Artinya pada tahun 2010, minimal 80% bayi di semua desa harus memperoleh imunisasi dasar.(Depkes, 2009).
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Campak yang dewasa ini  yang dianggap paling efektif adalah dengan cara imuniasasi, dengan tujuan  menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit Campak.  Pemberian vaksin Campak dapat memberikan kekebalan terhadap penyakit Campak.Program imunisasi Campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982, kemudian pada tahun 1991 berhasil dicapai status imunisasi dasar lengkap atau Univesal Child Imunization (UCI) secara nasional.

1.2              Rumusan Masalah
a.       Apa itu campak?
b.      Bagaimana mekanisme campak menyerang tubuh?
c.       Bagaimana cara pembuatan vaksin campak?
d.      Bagaimana proses reaksi vaksin campak terhadap tubuh?
e.       Apa saja produk di pasaran?




1.3              Tujuan Penulisan
a.       Untuk mengetahui informasi tentang campak.
b.      Untuk mengetahui tentang vaksin campak.
c.       Untuk mengetahui cara pembuatan vaksin campak.

1.4              Manfaat Penulisan
a.       Mampu sebagai sumber informasi tentang campak.
b.      Menjadi sumber informasi tentang vaksin campak.
c.       Sebagai informasi cara pembuatan vaksin campak dan produk yang tersedia di pasaran.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Uraian Campak
            Campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang
sangat menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek,konjungtivitis dan ditemukan spesifik enantem (koplik”s spot), diikuti oleh erupsi makulopapular yang menyeluruh. Bahaya penyulit penyakit campak di kemudian hari adalah kurang gizi sebagai akibat diare berulang dan berkepanjangan pasca campak, sindrom subakutpanensifilitis (SSPE) pada anak > 10 tahun dan dan munculnya gejala penyakit tuberkulosis paru yang lebih parah pasca mengidap penyakit campak yang berat yang disertai pneumonia (Ranuh, dkk 2002).

2.2       Mekanisme Campak
Penyakit Campak disebabkan oleh virus Campak yang termasuk golongan paramyxovirus. Virus ini berbentuk bulat dengan tepi yang kasar dan begaris tengah 140 mm, dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein,
didalamnya terdapat nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri dari bagian protein yang mengelilingi asam nukleat (RNA), merupakan sruktur heliks nukleoprotein yang berada dari myxovirus. Selubung luar sering menunjukkan tonjolan pendek, sa tu protein yang berada di selubung luar muncul sebagai hemaglutinin.


Gambar Virus Campak

Virus Campak adalah organisme yang tidak memiliki daya tahan yang kuat, apabila berada diluar tubuh manusia virus Campak akan mati. Pada temperatur kamar virus Campak kehilangan 60% sifat infektisitasnya selama    3 – 5 hari. Tanpa media protein virus Campak hanya dapat hidup selama 2 minggu dan hancur oleh sinar ultraviolet. Virus Campak termasuk mikroorganisme yang bersifat ether labile karena selubungnya terdiri dari lemak, pada suhu kamar dapat mati dalam 20% ether selama10 menit, dan 50% aseton dalam 30 menit.13
Virus Campak ditularkan dari orang ke orang, manusia merupakan satu-satunya reservoir penyakit Campak . Virus Campak berada disekret nasoparing dan di dalam darah minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat setelah timbulnya ruam. Penularan terjadi melalui udara, kontak langsung dengan sekresi hidung atau tenggorokan dan jarang terjadi oleh kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi dengan sekresi hidung dan tenggorokan.16
Penularan dapat terjadi antara 1 – 2 hari sebelumnya timbulnya gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Penularan virus Campak sangat efektif sehingga dengan virus yang sedikit sudah dapat menimbulkan infeksi pada seseorang.

2.3       Proses Pembuatan Vaksin Campak
Menurut Wibowo, vaksin campak termasuk vaksin yang dilemahkan, adapun proses pelemahan virus sebagai berikut :
Virus virulen dapat dibuat menjadi kurang virulen (attenuated) dengan cara menumbuhkan virus tersebut pada sel inang yang berbeda dari sel inang normal atau dengan cara mengembang-biakkan virus tersebut pada suhu non
fisiologis. Mutan yang mampu berkembang biak lebih baik dibanding virus tipe liar (wild type) pada kondisi selektif tersebut akan meningkat selama replikasi virus. Jika mutan tersebut diisolasi, dimurnikan, dan diuji patogenisitas pada model yang tepat, beberapa tipe mutan dapat memiliki sifat patogen yang lebih rendah dibandingkan induknya.
Mutant tersebut merupakan kandidat yang baik sebagai vaksin karena mereka tidak lagi berkembang dengan baik pada inang alaminya tetapi memiliki kemampuan bereplikasi yang cukup tinggi sehingga dapat menstimulasi respons imun, tetapi tidak menimbulkan penyakit.

Gambar Alur Pelemahan Virus

2.4       Proses Reaksi Vaksin
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu kali pada umur 9-11 bulan. Cara pemberian imunisasi campak ini diberikan melalui subkutan. Imunisasi ini mempunyai efek samping seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan panas. Angka kejadian campak juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian anak.

 2.5       Contoh Produk Di Pasaran

Vaksin Campak Kering Diproduksi dari Biofarma (Produk Di Pasaran)
KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) vaksin yang sudah dilarutkan mengandung:
Zat aktif:
• Virus Campak strain CAM 70 tidak kurang dari 1.000 CCID50*
* CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50
Zat tambahan:
• Kanamisin sulfat tidak lebih dari 100 mcg
• Eritromisin tidak lebih dari 30 mcg
Pelarut mengandung :
• Air untuk injeksi
INDIKASI
Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit campak.
CARA KERJA OBAT
Merangsang tubuh membentuk antibodi untuk memberi perlindungan
terhadap infeksi penyakit campak.
POSOLOGI
Vaksin dilarutkan dengan pelarut vak- sin campak kering produksi
PT Bio Farma sebanyak 5 mL pada setiap vial
10 dosis dan 10 mL pada setiap vial 20 dosis.
Imunisasi campak terdiri dari satu dosis tunggal 0,5 mL disuntikan



BAB III
KESIMPULAN

            Campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek,konjungtivitis dan ditemukan spesifik enantem (koplik”s spot), diikuti oleh erupsi makulopapular yang menyeluruh. Penyakit Campak disebabkan oleh virus Campak yang termasuk golongan paramyxovirus. Virus Campak ditularkan dari orang ke orang, manusia merupakan satu-satunya reservoir penyakit Campak . Virus Campak berada disekret nasoparing dan di dalam darah minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat setelah timbulnya ruam. Virus virulen dapat dibuat menjadi kurang virulen (attenuated) dengan cara menumbuhkan virus tersebut pada sel inang yang berbeda dari sel inang normal atau dengan cara mengembang-biakkan virus tersebut pada suhu non fisiologis.



DAFTAR PUSTAKA

Depkes, 2009. Imunisasi Campak. Jakarta: Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan http://www.depkes.go.id/index.php/component/search/imunisasi %2Bcampak.html?searchphrase=all&start=20 [Accessed 14 Maret 2010]

WHO. 2008. Measles. http://www.who.int.

Kemenkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta.

Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Salemba Medika, Surabaya.

Hapsari, E.D. 2004. Kontribusi Penting Menyelamatkan Persalinan Sehat dan Buku KIA. http://www.io.ppi-jepang.org. Diakses 20 Mei 2016.

Rampengan. 2008. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

Soegianto, Soegeng. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

WHO. 2007. Manual For The Diagnosis Of Measles and Rubella Virus Infection. http://www.who.int/immunization_monitoring. Diakses 20 Mei 2016.


Wahab, Samik. 2002. Sistem Imun, Imunisasi dan Penyakit Imun. Widya Mediak, Jakarta.

Tuesday, May 3, 2016

SISI LAIN PRAKTIKUM (PART 1)

     
Sebelum Praktikum 1

Sebelum Praktikum 2
     Untuk anak kuliahan terutama anak eksakta yang memiliki praktikum di laboratorium, pasti wajahnya beda dengan anak kuliahan yang kuliah di noneksakta apalagi kalau tidak ada praktikum di laboratorium. Wajah anak praktikum itu serius, senyumnya dikit, mulutnya kadang komat-kamit sendiri untuk menghafal materi, wajahnya lesu dan pucat karena makannya dikit dan kadang gak sempat makan, pakaiannya agak lusuh, dan aroma tubuhnya yang "hmm" karena gak sempat nyemprot parfum. Berbanding terbalik dengan anak tidak praktikum yang ada senyum lebar, pakaian selalu rapi, aroma tubuhnya semerbak sampai radius 5 meter ke segala arah. 

       Praktikum di laboratorium punya durasi waktu dan itu tercantum dikontrak akademik, yaitu 2 jam 30 menit paling lama. Tetapi kejadian selama ini, jam praktikumnya lebihnya lama. Waktu kami semester 4, kami pernah praktikum mulai dari jam 2 siang sampai jam 7 malam, ada 5 jam kami praktikum, 2 kali lipat waktu yang dibayangkan. Maka dari itu, banyak kawanku kadang kelihatan kehidupan aslinya. Ada kawanku, Mulyo namanya. Waktu praktikum masih siang atau sore atau matahari masih ada dan terang, masih kelihatan jantan dia, sangar, gagah, penuh dengan wibawa. Tetapi, ketika matahari mulai tenggelam dan hari mulai gelap, berubah dia. Suaranya mulai mengecil, geraknya agak gemulai, dan kemudian mendekatiku, terus bilang ke aku "Boleh pinjam kertas untuk Mimi?" (sambil dia nunjuk ke dirinya sendiri), aku langsung syok, langsung mundur teratur,  takut tertular metamorfosis yang dia alami.

     Sebelum masuk praktikum, kami biasanya baris terlebih dahulu di depan pintu laboratorium. sebelum kami baris, kami bertebaran di depan laboratorium, ada yang berdiri sambil megang buku penuntun praktikum, ada yang ngumpul-ngumpul bareng kawannya terus ngobrol asyik, ada yang lagi duduk mojok sendiri karena gak punya teman, macam-macam aktivitas. Yang anehnya itu ketika abang atau kakak asisten laboratorium menyuruh kami untuk baris, ada kawanku yang mendadak jadi atlet lari cepat (sprinter). Dari jarak kurang lebih 30 meter dari pintu laboratorium, dia ambil ancang-ancang dan ketika asisten laboratorium bilang "BARIS", wuss, langsung dia lari cepat (sprint) untuk mengambil barisan paling depan. 

     Waktu kami baris mau masuk ke dalam laboratorium, ada namanya responsi awal dan mencheck kelengkapan alat praktikum. Responsi awal adalah pra tes atau tes pendahuluan secara lisan kepada praktikan (orang yang mau melakukan praktikum) berupa pertanyaan seputar materi yang akan dipraktikumkan, Dan cek kelengkapan alat adalah mencheck alat-alat praktikum dan kelengkapan proteksi diri seperti jas lab, kaos kaki, sepatu, dan lain-lain apakah sudah lengkap atau belum. Kalau ada alatnya yang tidak lengkap walaupun satu alat saja, belum boleh masuk laboratorium. Jadi ada kejadian kawanku, masuk dia kebarisan sambil sesak napas karena lari-lari, waktu check kelengkapan proteksi diri, kaos kakinya beda warna. Yang disuruh itu pakai kaos kaki hitam, yang dipakainya kaos kaki putih. Dia kebingungan, terlihat sama dia aku lagi pegang spidol hitam, langsung direnggutnya spidolku, langsung dihitamkan kaos kakinya pakai spidol tadi. Cukup lama dia mewarnai kaos kakinya, ternyata asisten laboratoriumnya usil, waktu selesai dia mewarnai kaos kakinya yang sebelah. Asisten laboratoriumnya menyuruh dia masuk ke laboratorium dengan kaos kakinya yang warna kaos kaki kanannya warna hitam dan sebelah kirinya warna putih. Terus gaya jalannya berubah, yang tadinya agak ngangkang, jadi catwalk gaya jalannya.

     Praktikum ada 2 jenis berdasarkan model kerjanya, yaitu praktikum individu (perorangan) dan praktikum berkelompok. Kalau praktikumnya perorangan, kita tidak butuh kerjasama degan praktikan lain. Tetapi kalau praktikumnya berkelompok, kita butuh kerjasama ketika praktikum. Nah, orang-orang yang satu kelompok dengan kita, ada 4 sifatnya. Mari kita bahas ...

(Bersambung........)

Friday, April 15, 2016

GONDOLA INDONESIA

Gondola Indonesia 
    Gondola adalah perahu dayung tradisional asal Venesia, Italia. Gondola merupakan sarana utama di venesia selama berabad-abad dan masih memegang peranan penting dalam sistem transportasi publik di sana sampai saat ini. Gondola ini juga menjadi maskot Venesia dalam menawarkan pariwisata di daerah mereka.Gondola ini akan menyusuri daerah Venesia melalui kanal-kanal yang ada di sela-sela wilayah ini. Dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat, Gondola ini akan mengantar kita menikmati keindahan alam dan suasana pemukiman yang unik di Venesia. 
     Dan sensasi "Gondola" ini bisa kita rasakan tanpa harus ke Italia. Berandan, Sumatera Utara tepatnya di Pulau Perlis, kita dapat merasakan sensasi "Gondola" ini. Kita akan diseberangkan dari Pulau Sumatera menuju Pulau Perlis Berandan dan tanpa harus merogoh kocek dalam. Sama dengan "Gondola Venezia", Gondola ini juga menjadi transportasi penting untuk masyarakat sekitar sampai saat ini. Sudah berpuluh-puluh tahun "Gondola" ini membantu masyarakat yang akan datang atau pergi ke wilayah Perlis Berandan. Masyarakat Perlis Berandan memang bergantung pada daratan Sumatera terutama Berandan karena akses fasilitas di Pulau tersebut yang terbatas. Contohnya seperti akses kesehatan dan ekonomi (pasar) yang hanya ada di Berandan daratan. Namun, walaupun akses yang belum lengkap, pemerintah setempat sedang membangun fasilitas. Sehingga kedepan, peningkatan pendapatan warga lokal dapat tumbuh dari sektor pariwisata. Banyak potensi wilayah pariwisat yang dapat dikembangkan, seperti hutan bakau yang dapat dijadikan ekowisata dan perkampungan nelayan  dipinggiran pulau tersebut yang bisa dijadikan objek eduwisata. Kemudian komoditi terasi yang bisa dikembangkan pasarnya. 

Penasaran? 
Masih banyak sensasi luar negeri ada di dalam negeri.

Wednesday, April 13, 2016

GAGA DIPERSIMPANGAN (Part 2)

         


              Selesai melaksanakan sholat ashar, kami bergegas masuk ke dalam Aula mesjid, ketika aku masuk, baru kali ini aku merasakan aula ini penuh sesak. Bahkan pendingin yang ada di aula ini tidak mampu lagi mendinginkan ruangan yang penuh dengan lautan manusia ini. Ketika aku dan Fojin mulai mencari tempat duduk, semua mata tertuju pada kami berdua sambil tersenyum. Aku membalas senyum kosong dan mataku tak henti-hentinya untuk mencari tempat kosong. Sekilas ku memandang ke arah depan, kulihat ada tangan melambai-lambai. Setelah kuperhatikan itu adalah tangan Bang Arai. Bang Arai adalah abang kelas ku dikampus, beliau adalah pimpinan organisasi tingkat fakultas di kampusku. Beliau sekarang sedang fokus pada pergantian pengurus sembari menyelesaikan peneletian beliau. Bang Arai adalah mahasiswa yang unik, karena beliau agak sulit berkomunikasi karena menurutnya semua kata atau kalimat yang dikeluarkan oleh pimpinan harus dipikir matang-matang. Beliau sering menghentikan pembicaraan dipertengahan hanya untuk mencari kalimat atau kata yang akan digunakannya. Sungguh orang yang sangat berhati-hati. Langsung saja aku mengahmpiri beliau, ternyata beliau telah menyiapkan tempat duduk untuk kami berdua. Lalu kami duduk, dan Bang Arai bertanya,”Lama sekali kalian kesini, ada kuliah ya?”, lalu kami berdua serentak berdua menjawab, “Iya bang”. Kemudian bang Arai tersenyum melihat reaksi kami tadi.
                Dilanjutkanlah acara diskusi sore itu, setelah dibuka oleh muderator, permasalahannya adalah organisasi kampus sedang mencari sosok pemimpin-pemimpin yang layak untuk melanjutkan organisasi kampus. Lalu munculah beberapa pandangan termasuk par senior kami yang terus beradu argumen dan pendapat mengenai hal tersebut. Aku hanya menyimak sambil mataku agak tertutup karena aku merasa mengantuk setelah mengikuti perkuliahan mulai dari pagi tanpa henti. Hingga pada akhir diskusi dipilihlah beberapa nama yang akan ditunjuk sebagai pimpinan organisasi di kampus. Ada 3 organisasi yang akan melakukan perganitian kepengurusan, yaitu Organisasi Keluarga Mahasiswa Tingkat Fakultas, Jurusan, dan Konsentrasi. Dalam hati, aku terus memberontak untuk tidak mengikuti diskusi ini lagi, aku sangat ingin pulang dan istirahat lalu mengerjakan tugas-tugas kuliah serta beberapa berkas beasiswa yang harus ku lengkapi. Ditambah lagi beberapa karya tulis ilmiah yang sedang berjalan aku kerjakan, semua itu membutuhkan waktu, energi, dan ide yang tidak sedikit. Sementara orang-orang diruangan berbicara, aku terus membayangkan tugas-tugasku. Tubuhku sudah gelisah, namun tempat dudukku seperti memiliki medan magnet yang menarik tubuhku terus untuk tetap duduk dibangku tersebut.
                Hari semakin sore, diskusi masih berjalan, aku terus memperhatikan sampai pada agenda penentuan nama-nama yang akan diangkat sebagai pimpinan. Ketika forum ditanya siapa yang bersedia untuk menjadi pemimpinan organisasi selanjutnya, seluruh isi ruangan senyap. Tak ada suara sedikitpun yang keluar, sangat berbeda ketika diskusi diawal sebelumnya. Ditunggu oleh muderator beberapa menit. Setelah beberapa menit ditunggu dan tidak ada respon, maka muderator mempersilahkan para hadirin diskusi untuk menyampaikan rekomendasi nama-nama yang akan dicalonkan, setelah dicalonkan maka disepakati oleh forum siapa-siapa saja yang akan menjadi pimpinan tetap kedepannya. Tak lama kemudian, seorang wanita mengangkat tangannya dari barisan wanita yang barisannya lebih banyak dari pada barisan laki-laki. Beliau adalah Kak Wadah, beliau adalah kakak kelas yang sulit ditebak menurutku. Namun, walaupun sulit ditebak, beliau sudah berkontribusi banyak terhadap aktivitas kemahasiswaan. Beliau terkenal sebagai mahasiswi yang aktif dan memilki wawasan ilmu yang luas. Beliau juga memiliki jaringan nasional. Beliau mulai berbicara mengenai pendapatnya dan rekomendasinya dengan logat minang. Karena kak Wadah adalah seorang wanita dari minang namun bermarga batak.                 Beliau mencalonkan Lido sebagai pimpinan organisasi Fakultas, kemudian fojin sebagai pimpinan organisasi jurusan dan Ahmad sebagai pimpinan organisasi departemen. Seluruh khalayak forum terdiam dan kemudian muderator menanyakan kembali siapa yang memiliki rekomendasi untuk pimpinan organisasi tersebut.
Selanjutnya, mengangkat tangan kembali dari barisan mahasiswi. Dia adalah Alda, mahasiswi yang satu angkatan denganku. Dia berasal dari jakarta, ada kesan aneh pertama kali bertemu dengannya. Teringat dalam memoriku, Saat itu ketika orientasi kampus yang diadakan di fakultasku. Dia begitu aktif dan sering berbicara di depan umum. Namun, di penghujung agenda orientasi, Alda dipersilahkan oleh kakak dan abang panitia untuk mengungkapkan kesan dan pesannya selama mengikuti orientasi selama 3 hari. Yang menarik dari pernyataannya adalah alda tidak menyangka akan masuk ke universitas di medan ini. Alda pernah mendengar kota medan tetapi alda mengira kota medan adalah kota yang tertinggal dan jauh dari kata modern, sontak seluruh ruangan menyoraki alda karena mayoritas mahasiswa baru berasal dari medan dan sekitarnya, namun dengan tenangnya didepan orang banyak, dia hanya tersenyum dan memohon maaf ternyata medan tidak seperti apa yang dipikirkannya. Dan setelah menyampaikan kesan dan pesan, seluruh ruangan bertepuk tangan seolah baru mendengar pidato kebangsaan yang disampaikan oleh tokoh nasional. Sungguh memori yang lucu menurutku. Kembali pada pendapat dan rekomendasi pada diskusi ini, dia mencalonkan


Bersambung...