Tuesday, May 3, 2016

SISI LAIN PRAKTIKUM (PART 1)

     
Sebelum Praktikum 1

Sebelum Praktikum 2
     Untuk anak kuliahan terutama anak eksakta yang memiliki praktikum di laboratorium, pasti wajahnya beda dengan anak kuliahan yang kuliah di noneksakta apalagi kalau tidak ada praktikum di laboratorium. Wajah anak praktikum itu serius, senyumnya dikit, mulutnya kadang komat-kamit sendiri untuk menghafal materi, wajahnya lesu dan pucat karena makannya dikit dan kadang gak sempat makan, pakaiannya agak lusuh, dan aroma tubuhnya yang "hmm" karena gak sempat nyemprot parfum. Berbanding terbalik dengan anak tidak praktikum yang ada senyum lebar, pakaian selalu rapi, aroma tubuhnya semerbak sampai radius 5 meter ke segala arah. 

       Praktikum di laboratorium punya durasi waktu dan itu tercantum dikontrak akademik, yaitu 2 jam 30 menit paling lama. Tetapi kejadian selama ini, jam praktikumnya lebihnya lama. Waktu kami semester 4, kami pernah praktikum mulai dari jam 2 siang sampai jam 7 malam, ada 5 jam kami praktikum, 2 kali lipat waktu yang dibayangkan. Maka dari itu, banyak kawanku kadang kelihatan kehidupan aslinya. Ada kawanku, Mulyo namanya. Waktu praktikum masih siang atau sore atau matahari masih ada dan terang, masih kelihatan jantan dia, sangar, gagah, penuh dengan wibawa. Tetapi, ketika matahari mulai tenggelam dan hari mulai gelap, berubah dia. Suaranya mulai mengecil, geraknya agak gemulai, dan kemudian mendekatiku, terus bilang ke aku "Boleh pinjam kertas untuk Mimi?" (sambil dia nunjuk ke dirinya sendiri), aku langsung syok, langsung mundur teratur,  takut tertular metamorfosis yang dia alami.

     Sebelum masuk praktikum, kami biasanya baris terlebih dahulu di depan pintu laboratorium. sebelum kami baris, kami bertebaran di depan laboratorium, ada yang berdiri sambil megang buku penuntun praktikum, ada yang ngumpul-ngumpul bareng kawannya terus ngobrol asyik, ada yang lagi duduk mojok sendiri karena gak punya teman, macam-macam aktivitas. Yang anehnya itu ketika abang atau kakak asisten laboratorium menyuruh kami untuk baris, ada kawanku yang mendadak jadi atlet lari cepat (sprinter). Dari jarak kurang lebih 30 meter dari pintu laboratorium, dia ambil ancang-ancang dan ketika asisten laboratorium bilang "BARIS", wuss, langsung dia lari cepat (sprint) untuk mengambil barisan paling depan. 

     Waktu kami baris mau masuk ke dalam laboratorium, ada namanya responsi awal dan mencheck kelengkapan alat praktikum. Responsi awal adalah pra tes atau tes pendahuluan secara lisan kepada praktikan (orang yang mau melakukan praktikum) berupa pertanyaan seputar materi yang akan dipraktikumkan, Dan cek kelengkapan alat adalah mencheck alat-alat praktikum dan kelengkapan proteksi diri seperti jas lab, kaos kaki, sepatu, dan lain-lain apakah sudah lengkap atau belum. Kalau ada alatnya yang tidak lengkap walaupun satu alat saja, belum boleh masuk laboratorium. Jadi ada kejadian kawanku, masuk dia kebarisan sambil sesak napas karena lari-lari, waktu check kelengkapan proteksi diri, kaos kakinya beda warna. Yang disuruh itu pakai kaos kaki hitam, yang dipakainya kaos kaki putih. Dia kebingungan, terlihat sama dia aku lagi pegang spidol hitam, langsung direnggutnya spidolku, langsung dihitamkan kaos kakinya pakai spidol tadi. Cukup lama dia mewarnai kaos kakinya, ternyata asisten laboratoriumnya usil, waktu selesai dia mewarnai kaos kakinya yang sebelah. Asisten laboratoriumnya menyuruh dia masuk ke laboratorium dengan kaos kakinya yang warna kaos kaki kanannya warna hitam dan sebelah kirinya warna putih. Terus gaya jalannya berubah, yang tadinya agak ngangkang, jadi catwalk gaya jalannya.

     Praktikum ada 2 jenis berdasarkan model kerjanya, yaitu praktikum individu (perorangan) dan praktikum berkelompok. Kalau praktikumnya perorangan, kita tidak butuh kerjasama degan praktikan lain. Tetapi kalau praktikumnya berkelompok, kita butuh kerjasama ketika praktikum. Nah, orang-orang yang satu kelompok dengan kita, ada 4 sifatnya. Mari kita bahas ...

(Bersambung........)